banner 728x250
News  

Banjir Bandang di Muratara Telan 2 Korban Jiwa, Ratusan Warga Mengungsi

Bencana banjir di Kabupaten Muratara. Foto: dok/ist

Muratara, Interaksimassa.com – Banjir bandang setinggi 2,5 meter yang melanda Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, pada Selasa (16/4/2024) pagi, telah merenggut dua korban jiwa dan memaksa 196 warga lainnya untuk mengungsi.

Menurut informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban jiwa dan pengungsi berasal dari 32 desa yang tersebar di empat kecamatan, yaitu Karang Jaya, Rupit, Ulu Rawas, dan Rawas Ulu.

Banjir bandang ini disebabkan oleh meluapnya beberapa anak sungai di wilayah tersebut akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari.

Akibatnya, 2.839 rumah warga terendam banjir dan enam jembatan penyeberangan, lima rumah ibadah, dan 10 fasilitas kesehatan mengalami kerusakan.

Untuk mempercepat proses evakuasi korban, BPBD Sumsel telah menambahkan dua perahu karet.

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara juga telah mendirikan dapur umum di Desa Suka Menang, Karang Jaya, dan menyalurkan bantuan logistik berupa makanan dan sandang bagi para korban.

Upaya penanganan darurat masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan untuk membantu warga yang terdampak banjir.

Pihak berwenang juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di wilayah yang masih diguyur hujan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi banjir:

Memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG.

Menyiapkan tas siaga bencana yang berisi makanan, air minum, obat-obatan, dan pakaian ganti.

Mempelajari rute evakuasi terdekat.

Memiliki rencana evakuasi dengan keluarga.

Tidak panik dan mengikuti instruksi dari petugas.

Sementara itu, musibah banjir bandang dan tanah longsor juga melanda Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, dalam beberapa hari terakhir.

Menanggapi bencana alam ini, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, bergerak cepat dengan menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu dan dinas teknis terkait untuk segera melaksanakan tanggap bencana.

“Sejak kemarin Pemprov Bengkulu telah langsung menurunkan tim dan melakukan koordinasi dengan BPBD Lebong untuk memastikan dapur umum dan semua logistik telah didistribusikan dengan baik,” ungkap Gubernur Rohidin.

Penanganan tidak hanya fokus pada banjir bandang, tetapi juga tanah longsor yang terjadi di beberapa titik terdampak lainnya. Tim Pemprov Bengkulu diterjunkan untuk mengatasi situasi ini.

“BPBD dan sejumlah instansi terkait lainnya telah diturunkan ke Kabupaten Lebong untuk memastikan dapur umum dan logistik telah sampai di lokasi,” jelas Gubernur Rohidin.

Upaya pemulihan juga dilakukan dengan menurunkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu untuk memastikan rehabilitasi darurat pada beberapa titik jalan yang amblas akibat bencana.

Lebih lanjut, Gubernur Rohidin meminta BPBD Lebong untuk segera melaporkan dampak menyeluruh dari musibah banjir bandang dan tanah longsor ini kepada BPBD Provinsi Bengkulu.

Berdasarkan data sementara, BPBD Provinsi Bengkulu mencatat dampak bencana sebagai berikut 1 orang luka-luka, 3 jembatan gantung rusak,1 ruas jalan rusak, 7 hektar lahan pertanian rusak, dan sementara lebih dari 350 jiwa dievakuasi.

“Sementara Posko Lapangan dipusatkan di Kantor Camat Lebong Sakti dengan dibangun 1 dapur umum, beberapa layanan kesehatan, serta bantuan logistik lainnya,” terang Gubernur Rohidin.

Penanganan bencana dan rehabilitasi di Kabupaten Lebong terus dilakukan oleh Pemprov Bengkulu dengan sigap dan terkoordinasi. Upaya ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. (*/red)