Lahat, InteraksiMassa.com – Suasana tenang di kawasan Perumnas Tiara, Kabupaten Lahat, mendadak gempar pada Senin (25/11/2024) sore.
Sekitar pukul 14.15 WIB, segerombolan pria yang mengaku sebagai Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Lahat nomor urut 02, Bursa Zarnubi-Widia Ningsih (BZ-WIN), membuat keributan di rumah seorang warga.
Kejadian ini kian memanas ketika dua perempuan diduga diculik oleh kelompok tersebut.
Puluhan pria yang dipimpin oleh Cibeng, adik kandung Bursa Zarnubi, mendatangi rumah tersebut tanpa basa-basi.
BACA JUGA: KPU Empat Lawang Sukses Gelar Penyampaian Visi dan Misi Kedua, Pasangan Calon Bupati
Mereka langsung mengepung dan menggedor-gedor rumah, menciptakan ketegangan di lingkungan sekitar.
Bahkan, dua perempuan yang berada di belakang rumah CH, salah satu warga setempat, dikabarkan dibawa paksa oleh kelompok ini ke kantor Bawaslu Lahat.
Menurut Kuasa Hukum korban, DR. Hasanal Mulkan, SH, MH, tindakan ini jelas merupakan pelanggaran hukum.
Ia menyebut bahwa membawa paksa seseorang tanpa dasar yang jelas merupakan bentuk penculikan.
BACA JUGA: KPU Empat Lawang Gelar Simulasi Pemilu, Begini Gambaran TPS di Hari H!
“Jika mereka mencurigai kedua perempuan itu sebagai bagian dari Tim Paslon rival BZ-WIN, seharusnya laporkan saja ke Bawaslu. Bukan malah main culik. Apalagi setelah sampai di Bawaslu, mereka tidak memiliki bukti apa-apa,” tegas Mulkan kepada media.
Lebih lanjut, Mulkan menyatakan akan melaporkan insiden ini ke Mapolres Lahat.
“Kami tidak bisa menerima gaya premanisme ini. Hari ini juga, kami akan lapor ke Polisi atas dasar percobaan penculikan. Terlebih, Cibeng dikabarkan membawa senjata api,” ujarnya.
Fakta Janggal di Lokasi Kejadian
Kejadian ini menimbulkan banyak tanda tanya.
BACA JUGA: KPU Empat Lawang Gelar Simulasi Pemilu, Begini Gambaran TPS di Hari H!
Mengapa dua perempuan tersebut menjadi target penculikan? Mengapa kelompok yang mengaku sebagai bagian dari Tim Pemenangan Paslon justru bertindak seperti preman?
Selain itu, dugaan adanya senjata api yang dibawa oleh salah satu anggota kelompok semakin memperkeruh situasi.
Insiden ini menjadi perhatian publik, terutama karena melibatkan tim sukses pasangan calon dalam kontestasi Pilkada.
Kasus ini dikhawatirkan dapat mencoreng proses demokrasi di Kabupaten Lahat yang seharusnya berlangsung damai dan adil.
BACA JUGA; Yulius Maulana Hadiri Resepsi Pernikahan Harits dan Tian
Langkah Hukum untuk Keadilan
Mulkan menegaskan bahwa langkah hukum ini diambil untuk menjaga integritas hukum dan melindungi hak asasi korban.
“Ini bukan hanya soal politik, tetapi soal keadilan. Kami tidak ingin gaya premanisme ini menjadi preseden buruk dalam Pilkada,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BZ-WIN maupun Bawaslu Lahat belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut. Sementara itu, masyarakat Kabupaten Lahat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. (*/)