banner 728x250

Nelayan Bangka Selamat Berkat Tutup Fiber Usai Kapal Ditabrak Kapal Kargo

Kisah 4 Nelayan 12 Jam Terombang-ambing di Tengah Laut!

Empat nelayan asal Desa Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Bangka Belitung, nyaris meregang nyawa setelah kapal mereka, KM Lombok 3 Taruna, ditabrak kapal kargo di perairan selatan Pulau Maspari, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Sumber: RMOL

Babel, InteraksiMassa.COM – Empat nelayan asal Desa Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Bangka Belitung, nyaris meregang nyawa setelah kapal mereka, KM Lombok 3 Taruna, ditabrak kapal kargo di perairan selatan Pulau Maspari, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Berawal dari cuaca buruk dengan hujan deras dan gelombang kuat pada Jumat (5/7/2024), nahkoda kapal, Bondan, mengalami gangguan pandangan.

Tak disangka, di tengah situasi tersebut, kapal mereka dihantam kapal kargo pada pukul 20.00 WIB.

Peristiwa ini menyebabkan kapal mereka tenggelam, memaksa Jelly, Bondan, Agus, dan Jaka, para ABK, terjun ke laut untuk menyelamatkan diri.

BACA JUGA: Siap-siap! Pemprov Sumsel Bakal Gelar Lomba Masak Serba Ikan

Selama 12 jam penuh, mereka terombang-ambing di lautan lepas, berpegang teguh pada tutup fiber sebagai pelampung.

Kegigihan mereka membuahkan hasil ketika Kapal Johan Fortune, yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Palembang, menemukan mereka dan segera memberikan pertolongan.

“Awak Johan Fortune langsung menyelamatkan mereka dan melaporkan kejadian itu kepada Syahbandar Palembang,” ungkap AKBP Rahmad Sihotang, Kasubdit Gakkum Satpolairud Polda Sumsel, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Selasa (9/7/2024).

Kini, keempat nelayan tersebut telah diselamatkan dan menjalani pemeriksaan kesehatan di Klinik Polairud dengan kondisi yang beruntungnya baik.

BACA JUGA: Buaya Terjerat Jaring Ikan di Sungai Kerambil, Warga Muara Kelingi Geger!

Mereka pun telah dijemput oleh keluarga tercinta.

Kisah heroik para nelayan ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di lautan dan pentingnya selalu waspada saat melaut, terutama dalam kondisi cuaca buruk.

Kegigihan dan solidaritas mereka dalam situasi genting patut menjadi inspirasi bagi kita semua. (*/red/rmol)