banner 728x250

Tim Gabungan Sukses Pasang GPS Collar pada Gajah Liar di Kecamatan Suoh

Proses pemasangab GPS Collar pada salah satu gajah liar di Kecamatan Suoh, Jumat (19/7/2024). Foto: dok/khuli/InteraksiMassa.COM

Lampung Barat, InteraksiMassa.COM – Tim gabungan dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNBBS), Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Bengkulu, Masyarakat Konservasi Marga Satwa (Wildlife Conservation Society/WCS), dan Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh berhasil memasang GPS Collar pada salah satu gajah liar di Kecamatan Suoh, Jumat (19/7/2024).

Gajah yang diberi nama Lestari ini dipasang GPS di Pemangku Tri Tunggal, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh.

Proses pemasangan dimulai dengan pembiusan pada pukul 08.17 WIB dan selesai pada pukul 09.45 WIB.

Kepala Seksi PTN Wilayah III Krui, Maris Feriyadi, S.H., M.Hum., mengungkapkan bahwa proses pemasangan GPS sudah dimulai sejak Kamis, 18 Juli 2024.

BACA JUGA: Karateka Gajah Sora Polres OKI Raih Juara 3 O2SN Sumsel!

Tim gabungan terlebih dahulu memantau dan menentukan titik lokasi yang tepat untuk pemasangan.

“Iya, sudah selesai dilakukan pemasangan,” ujarnya.

Maris Feriyadi yang memimpin langsung kegiatan di lapangan juga menjelaskan bahwa dalam proses pemasangan GPS tersebut, pihaknya menghadirkan mahout (pawang gajah) dan tim dokter hewan yang membantu dalam proses penembakan bius pada gajah yang menjadi target.

“Pemasangan GPS Collar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif atas upaya mitigasi interaksi negatif manusia dan gajah liar di wilayah kerja SPTN Wilayah III Krui, khususnya di Resort Suoh dan sekitarnya,” tandasnya.

BACA JUGA: Kontingen Sumsel Raih Prestasi Tim Koreografi Terbaik

Sugeng Hari Kinaryo Adi, Pembina Satgas Penanganan Konflik Gajah, menambahkan bahwa tim sepakat untuk menamai gajah yang dipasang GPS tersebut dengan nama Lestari.

“Kita bersyukur sudah selesai dilakukan pemasangan (GPS), untuk gajahnya sendiri masih dalam kawanan gajah kelompok Bunga, dan untuk satu ekor yang dipasang GPS oleh petugas tersebut diberi nama Lestari,” kata Sugeng.

Menurut Sugeng, pemasangan GPS Collar ini akan mempermudah satgas di lapangan untuk memantau posisi gajah.

Sebelumnya, dua unit GPS yang telah terpasang pada dua ekor gajah kelompok Jambul telah rusak atau tidak berfungsi lagi.

BACA JUGA: Lombakan Dua Kategori! Berikut Jadwal Pelaksanaan Lomba Balita Sehat di Sumsel

“Pemasangan GPS kali ini bisa mempermudah melacak keberadaan gajah liar yang ingin masuk ke permukiman. Kami sangat berterima kasih. Semoga ke depan kawanan gajah akan lebih mudah terpantau dan upaya penghalauan atau blokade akan lebih mudah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa, Andre Jatmiko, S.Hut., MM., menambahkan bahwa jumlah GPS yang akan dipasang hanya satu unit untuk saat ini.

“Untuk sementara tim melakukan pemasangan satu unit (GPS Collar),” kata Andre Jatmiko.

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya dua unit GPS yang terpasang pada kawanan gajah di wilayah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) tidak lagi terkoneksi dan kemungkinan rusak.

BACA JUGA: Mayat Wanita Ditemukan Terbungkus Karung di Kebun Jagung Lampung Timur, Polisi Ungkap Fakta Baru

“Karenanya tim akan melakukan penggantian GPS Collar tersebut,” tutupnya.

Pemasangan GPS Collar pada gajah Lestari diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam upaya konservasi dan mitigasi konflik antara manusia dan gajah di wilayah tersebut. (*/khu)